Selasa, 17 Maret 2009

Lahan basah di Tungkaran itu.....



Lahan basah di Tungkaran itu, merupakan jenis lahan basah yang subur, hal ini terlihat dari hamparan hijau tumbuhan-tumbuhan yang hidup disana...
Di Lahan basah daerah Tungkaran, kec.Martapura kab.Banjar yang cukup luas ini, merupakan habitat bagi beberapa jenis tumbuhan, seperti :
  • Purun Tikus (Eleocharis dulcis) : Merupakan tanaman khas rawa. Batang tegak, tidak bercabang, warna abu-abu hingga hijau mengkilat dengan panjang 50-200 cm dan ketebalan 2-8 mm. Sedangkan daun mengecil sampai ke bagian basal, pelepah tipis seperti membran, ujungnya asimetris, berwarna cokelat kemerahan.
  • Eceng Gondok (Eicchornia cressipes) : Merupakan tanaman yang hidup mengapung di air, dan kadang-kadang berakar dalam tanah, tingginya 0,4-0,8 m, tidak mempunyai batang, daun berbentuk oval, permukaan daun licin berwarna hijau dan pangkal tangkai daun menggelembung.
  • Teratai (Nelumbia nelumbo) : Merupakan tanaman yang tumbuh di air tenang, daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air
  • Kiambang (Salvinia molesta) : Tanaman ini tumbuh mengapung di air menggenang seperti kolam, sawah dan danau. Daun tumbuh di permukaan air berbentuk cuping agak melingkar, berklorofil sehingga berwarna hijau, dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak transparan. Rambut-rambut ini mencegah daun menjadi basah dan juga membantu kiambang mengapung
  • Kangkung Air (Ipomoea aquatika)


Kawasan ini juga menjadi habitat bagi beberapa jenis ikan air tawar seperti Ikan Sepat (Trichogaster pectoralis), merupakan ikan rawa yang panjangnya max.25 cm, tubuh pipih, mulut meruncing, dan warnanya kehitaman.

Banyak potensi yang dapat dikembangkan dari kawasan lahan basah di tungkaran ini, salah satunya sebagai tempat pembudidayaan eceng gondok, yang nantinya, eceng gondok tersebut dapat dimanfaatkan, dan diolah sebagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai ekonomis, seperti tas, tikar, tirai dll. Walaupun eceng gondok sering dianggap sebagai gulma di perairan, eceng gondok mampu berperan sebagai penangkap polutan logam berat, dan sebagai penyerap residu pestisida.

Namun.....
Ketidakpedulian manusia terhadap lahan basah, dapat membuat lahan basah itu sendiri hilang keindahannya, dan manfaatnya.
Ketidakpedulian ini pun terjadi di lahan basah desa Tungkaran,,,
tumpukan sampah yang menyedihkan teronggok begitu saja, hal ini mengakibatkan polusi udara dan air... sebagai bukti, pada sebagian daerah lahan basah di Tungkaran, airnya berubah warna dan dan berubah baunya.

tiadakah yang peduLi....???
PadahaL....ketidakpedulian itu bisa berakibat buruk terhadap eksistensi wetland di Indonesia, oleh karena itu, mari kita peduli dengan lingkungan kita mulai sekarang,,, jika tidak sekarang, KapaN Lagi.....???

"Save ouR WorLd, save ouR WetLand"
^-^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar