Jumat, 12 Agustus 2011

Mikroteknik - Metode Gosok ^^

Beberapa teknik pembuatan sediaan itu adalah sediaan utuh (whole mount), sediaan apus (smear), sediaan squash, sediaan gosok, maserasi, sediaan sayatan (tanpa embedding dan dengan embedding), sediaan supravital, sediaan uraian, serta sediaan rentang (Nurliani, 2009).

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui alat, bahan, serta metode pembuatan sediaan tulang dengan metode gosok. Metode gosok merupakan salah satu metode dalam mikroteknik yang digunakan untuk membuat sediaan dari bahan keras seperti tulang dengan cara menggosokkan sediaan tersebut pada media yang kasar seperti ampelas dan asahan sehingga sediaan tersebut menjadi tipis dan dapat diamati di bawah mikroskop.

Pembuatan sediaan tulang dengan metode gosok melalui beberapa tahap, yaitu pemotongan tulang, proses ini bertujuan agar tulang dapat dengan mudah ditempelkan pada kayu, kemudian digosok. Tahapan selanjutnya adalah penempelan potongan tulang pada kayu dengan lem kayu, proses ini bertujuan agar tulang tidak goyang (kokoh) dan memudahkan proses penggosokan. Tahapan berikutnya adalah penggosokan potongan tulang pada media kasar (ampelas) hingga tipis, perendaman potongan tulang yang telah tipis dalam air hingga tulang dapat terlepas dari kayu, penjernihan preparat tulang dengan xilol, penempelan preparat tulang pada gelas objek, dan tahapan akhir adalah mounting, yaitu penutupan dengan kaca penutup yang sebelumnya telah diolesi entellan pada preparat tulang. Entellan berfungsi untuk merekatkan kaca penutup dengan kaca objek. Diberi label pada bagian yang kosong.

Tahapan penting pada pembuatan sediaan tulang dengan metode gosok adalah clearing (penjernihan) dengan menggunakan larutan xilol. Proses ini disebut dengan penjernihan karena umumnya setelah dilakukan tahapan ini sediaan menjadi transparan. Oleh karena itu proses penjernihan berfungsi untuk menjernihkan jaringan atau sel sediaan sehingga menjadi transparan dan mudah untuk diamati strukturnya di bawah mikroskop. Adapun bagian sel tulang keras yang terlihat dari sediaan yang ada tersebut berupa sistem harvers tulang keras yang tersusun atas kanal harvers, lakuna, kanalikuli, dan lapisan semen.


Berikut hasilnya ^^:

Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe), Lamela (lempeng tulang yang tersusun konsentris). Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang). Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon). Kanalikuli adalah saluran-saluran halus dalam matriks, merupakan tempat uluran sitoplasma osteosit. Diantara Sistem Havers tedapat lamela tulang yang susunannya tidak teratur disebut lamela intersisial. Lakuna juga terdapat diantara lamela intersisial, lamela tulang sirkumferensial luar dan lamela sirkumferensial dalam.

Nurliani, Anni. 2009. Bahan Ajar Kuliah Mikrotek. Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar